Selasa, 17 Januari 2017

Tugas 13 Ilmu Budaya Dasar



ILMU BUDAYA DASAR

1.      "Kecurangan identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur dalam berbagai hal"
Cara manusia agar terhindar dari sifat tercela tersebut:
Menurut saya cara agar kita terhindar dari sifat tercela yaitu membiasakan diri untuk berkata jujur, kita harus percaya diri dengan apa yang kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita,  dan menghindari diri dari sifat dendam dan iri hati. Yang paling penting lagi, kita harus percaya bahwa Allah selalu mengawasi dimanapun dan kapanpun kita berada.

2.      "Manusia memiliki impian & cita-cita"
Faktor agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud:
      Impian dan cita-cita adalah tujuan yang ingin di capai dan tidak di dapat secara instan, harus ada yang kita lakukan untuk dapat mewujudkannya. Menurut saya, ada beberapa faktor agar cita-cita kita dapat terwujud, yakni adanya kemauan dari dalam diri sendiri, memiliki tekad dan usaha yang gigih, kepandaian kita, dan dukungan dari orang terdekat seperti orangtua, keluarga, dan teman-teman. Dan yang paling penting adalah tetap sabar dan terus berdoa agar impian dan cita-cita kita dapat terwujud.

Sabtu, 07 Januari 2017

Tugas 12 Ilmu Budaya Dasar



ILMU BUDAYA DASAR

1.      TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul, menanggung segala sesuatunya, dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Setiap manusia menpunyai sikap Tanggung jawab yang bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul tanggung jawabnya sendiri-sendiri.
Contohnya sebagai pelajar atau mahasiswa kita wajib bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas dengan tepat, dan sesuai dengan waktu yang di tentukan.

2.      JENIS-JENIS TANGGUNG JAWAB
a.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri,  yaitu menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Contohnya sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita bertanggung jawab atas tugas dan Belajar Dengan Sungguh Sungguh.
b.      Tanggung jawab terhadap keluarga
Tanggung jawab terhadap keluarga, yaitu tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya terhadap nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,dan kehidupan.
Contohnya sebagai anak kita harus bertanggung jawab atas apa yang sudah di berikan orang tua yang sudah membiayai sekolah dan kuliah kita dengan cara belajar, mendapatkan nilai bagus dan membanggakan orang tua.
c.       Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab terhadap masyarakat, yaitu manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
Contohnya sebagai mahasiswa kita juga wajib bertanggung jawab menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan, dan menjalin hubungan dengan masyarakat.
d.      Tanggung jawab kepada Bangsa
Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara, yaitu suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri, dan apabila perbuatan itu salah, maka harus bertanggung jawab kepada negara.
Contohnya sebagai mahasiswa kita wajib menjalankan peraturan, norma, dan hukum yang berlaku dimana kita berada.
e.       Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tanggung jawab terhadap Tuhan, yaitu Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan, sehingga tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Contohnya sudah seharusnya sebagai mahasiswa wajib menjalankan sholat 5 waktu, bukan hanya mahasiswa tetapi seluruh umat islam, dan jika melanggar akan mendapat hukuman dari Allah SWT.

Tugas 11 Ilmu Budaya Dasar



ILMU BUDAYA DASAR

1. A.        KECEMASAN OBJECTIF
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Contohnya seseorang yang takut akan serangga.

B.       KECEMASAN NEOROTIS (SYARAF)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Sigmund freud sendiri membagi kecemasan ini menjadi 3 bagian :
1.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitif ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya.
3.      Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas.

C.       KECEMASAN MORIL
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antar lain, iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain-lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Contohnya, seseorang yang merasa ditandingi oleh lawannya, oleh karena itu ia merasa dengki, ataupun membencinya.

2.      MANUSIA MEMILIKI RASA GELISAH
Alasan dasar mengapa manusia memiliki rasa gelisah adalah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Rasa takut yang berlebihan dan bayangan akan kegagalan juga merupakan sedikit penyebab dari perasaan gelisah. Pada hakikatnya orang takut kehilangan hak-haknya yang merupakan akibat dari suatu ancaman.

3.      UPAYA MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN RASA GELISAH
Upaya mengurangi kegelisahan itu pertama-tama harus dimulai dari diri sendiri, seperti bersikap tenang dan berpikir positif. Berbagi cerita kepada orang lain juga dianggap mampu untuk mengurang rasa gelisah. Berdo’a kepada Tuhan dan minta petunjuk, karena segala sesuatu itu atas takdirnya.

Tugas 10 Ilmu Budaya Dasar



ILMU BUDAYA DASAR

1.      HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan di waktu yang akan datang. Harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun dijadikan sugesti agar terwujud. Banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".

2.      PENYEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se-efektif dan se-efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.

3.      MACAM-MACAM KEPERCAYAAN
a.       Kepercayaan terhadap Tuhan YME
Keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang sangat penting ditanamkan dalam diri. Dengan kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan menyadarkan kita bahwa segala yang ada baik alam semesta maupun isinya adalah bersumber dari Tuhan. Orang yang tidak memiliki kepercayaan akan merasa ragu, bimbang, khawatir, serta yang lainnya. Agama adalah sebagai wadah untuk mempercayai dan meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan itu.
b.      Kepercayaan terhadap diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang percaya pada diri sendiri yakin atas kemampuannya sendiri dan yakin bahwa dia mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
c.       Kepercayaan terhadap orang lain
Kepercayaan terhadap orang lain adalah salah satu pondasi untuk setiap hubungan, entah itu bisnis, pasangan, orang tua, ataupun teman. Kepercayaan dibangun dengan kebiasaan yang konsisten dalam berinteraksi. Oleh sebab itu setiap orang senantiasa harus percaya pada orang lain terutama orang yang dekat dengannya.
d.      Kepercayaan terhadap Pemerintah
Kepercayaan terhadap pemerintah sangat dipengaruhi oleh kepercayaan social atau public karena kepercayaan public terjadi dalam dalam sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat dinamika yang mau tidak mau akan mempengaruhi kepercayaan public kepada pemerintah dan kebijakannya.