ILMU
BUDAYA DASAR
1.
NILAI-NILAI
BUDAYA
Nilai-nilai
budaya merupakan nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu
masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu
kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu
yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas
apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Ada tiga hal yang
terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
1. Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
2. Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
3. Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi
kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
2.
TEORI
BUDAYA
1.
Teori Budaya Fungsional
Ahli
antropologi aliran fungsional menyatakan, bahwa budaya adalah keseluruhan alat
dan adat yang sudah merupakan suatu cara hidup yang telah digunakan secara
luas, sehingga manusia berada di dalam keadaan yang lebih baik untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapinya dalam penyesuaiannya dengan alam sekitarnya
untuk memenuhi kebutuhannya (Malinowski, 1983: 65) atau “Budaya difungsikan
secara luas oleh manusia sebagai sarana untuk mengatasi “masalah-masalah yang
dihadapi sebagai upaya penyesuaiannya dengan alam dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya”.
2.
Teori Oreantasi Nilai Budaya ‘Theory
Oreantation Value of Culture’.
Menurut
Kluckhon dan Strodberck soal-soal yang paling tinggi nilainya dalam kehidupan
manusia dan yang ada dalam tiap kebudayaan di dunia ini menyangkut paling
sedikit lima hal, yakni :
1.
Human Nature atau makna hidup manusia.
2.
Man Nature atau persoalan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya.
3.
Persoalan Waktu, atau persepsepsi
manusia terhadap waktu.
4.
Persoalan Aktivitas ‘Activity’,
persoalan mengenai pekerjaan, karya dan amal perbuatan manusia.
5.
Persoalan Relasi ‘Relationality’ atau
hubungan manusia dengan manusia lainnya.
Nilai budaya di Indonesia dalam kenyataannya selalu
beroreantasi pada nilai-nilai Pancasila,
karena Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa
Indonesia ternyata bukan hanya sekedar simbol-simbol, atau slogan dengan
rangkaian kata-kata yang indah tetapi memiliki arah berupa nilai yang menjadi
oreantasi budaya yang sangat tinggi nilainya, di mana masing-masing sila memuat
kelima hal atau sila yang sangat tinggi nilainya.
3. AKULTURASI BUDAYA
Akulturasi berasal dari istilah bahasa latin “Aculturate”, yang berarti “tumbuh dan
berkembang bersama-sama”. Secara umum dapat didefinisikan bahwa Akulturasi merupakan
perpaduan dua atau lebih kebudayaan, sehingga muncul budaya baru tetapi tidak
menghilangkan budaya lama.
Biasasnya
proses akulturasi terjadi dalam kurun waktu yang lama. Sehingga antara satu
budaya dan budaya lainnya saling memiliki pengaruh kuat. Kemudian budaya baru
yang tercipta akan disepakati bersama sebagai budaya baru suatu kelompok.
Contoh akulturasi
budaya misalnya kesenian wayang kulit dengan agama islam. Setelah islam masuk,
wayang kulit masih tetap ada. Namun wayang kulit mulai mengadaptasi syiar dan
dakwah islam, sehingga tidak hanya sekedar hiburan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar